Kamu, yang mungkin malam ini sudah terbang jauh ke alam mimpi nan indah. Atau tengah berkutat dengan tumpukan buku- buku pelajaran yang membosankan karena ujian sudah menantimu di depan mata.
Kamu tidak akan tahu, karena kau tak pernah mengatakannya secara langsung padamu. Nyaliku tak cukup besar untuk bisa mengalahkan kuasaku terhadapmu. Yang aku kagumi selama ini.
Kamu tidak tahu bahwa aku selalu melihat mu. Dan aku tidak ingin melihatmu pergi, pergi dari pandanganku dan menyisakan genangan kenangan menyedihkan. Aku mungkin tidak bisa berada disampingmu, tapi setidaknya aku bisa melihatmu. Itu sudah lebih dari cukup.
Kamu tidak tahu kalau aku menangis tiap malam. Bukan malam yang hendak berganti yang aku tangisi. Tapi aku takut jika malam berikutnya, kamu tak bisa aku pikirkan. Jika tiba- tiba isi kepalaku berubah karena kamu tidak disini lagi. Dan malam tergantikan siang.
Kamu tidak tahu, bahwa bahagiaku karena dirimu menyesaki dada ini. Jika nanti aku tak bisa bahagia karena kamu tidak membuatnya. Kamu pabrik yang selalu menghasilkan berjuta perasaan.
Dari segaris lurus yang amat panjang dan tak akan putus oleh suatu hal apapun, aku mendambakanmu. Tak pernah sedikitpun aku merasa jenuh akan perasaanku ynag menyedihkan ini. Yang bahkan kamu sendiri tak pernah menyadarinya. Aku ini begitu bodoh.
0 comment:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkujung dan membaca kiriman saya. Kirim balik komentar kalian :)