• Post Title

    Category

    Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s,when an unknown printer...

    Buton

  • Hari ini, senin 6 Desember 2010, di pagi yang mendung disertai hujan. Sejak pukul 00.00 tadi malam sahabatku mendapatkan umur yang keenam belas. Aku dan rombongan djappitholic (Mahar & Lintang) sudah merencanakan sesuatu pada H-1. pulang sekolah, setelah selesai ulangan semester hari itu dengan mata pelajar kimia, aku dan Lina segera bergegas pulang karena kami akan kerumah uput, yang berulang tahun. Lama aku menunggu sepeda motor yang dibawa ayahku, akhirnya aku dan Lia (Mahar) menjemput Lina dan langsung OTW ke rumah uput
    Sampai disana, si calon korban (korban tepung dan kawan-kawanya) baru saja bangun tidur. Karena dia bersekolah di kota sebelah, dia sudah di guyur adonan tepung bawang dulu oleh teman-temanya. Kami berakting bahwa kami tak merencanakan sesuatu dan hanya menodong untuk ditraktir. Busyet dah, mau makan bakso aja, muter- muter dulu se-Batang sampai bensinku habis satu kotak. Setelah makan kami membeli camilan dan si Mahar sepertinya memberi sinyal untuk segera melancarkan aksi.
    Syuuuuu, meluncurlah kami ke Lapangan sebelah sekolahku yang terkenal dengan nama lapangan dracik. Kami berfoto- foto lalu makan camilan dan yang tak
    boleh ketinggalan adalah rumpian khas djappitholic. Selagi menikmati sejuknya sore sambil makan, si mahar menyuruhku untuk melakukan serangan. Tapi aku tak merespon dan tiba- tiba “ceplokkkkk”. Sang telur mendarat sempurna dikepala si korban. Kontan si korban pusing karena ubun-ubunnya terbentur cangkang keras telur. Kami bertiga tertawa ngakak. Dan tentu saja si korban kaget bukan kepalang apalagi setelah melihat bungkusan putih yang tak lain dikira tepung biasa (padahal itu tepung tapioka). Refleks, si korban lari ke lapangan dracik. Kepalang tanggung, toh telur sudah dipecahkan kurang tepung dan jadilah adonan. Kami kejar si korban, tapi apa yang terjadi? Dengan wajah tak berdosa dia pakai helmku dan euh, jadilah helmku bau tertempel telur dari rambut si korban. Aku yang tak menceplokinya dengan telur dan sedang enak makan popcorn sambil melihat si korban dikejar tepung, sontak langsung menjerit histeris. Dan saat itu juga si Lia mengguyur si korban dengan tepung tapioka seharga 1500 perak. Dan “whuuusss”, baunya nggak ketulungan! Bau telur dicampur tapioka menyibak hidung. Segala benda- benda kami diraihnya untuk ikut dijadikan korban. Dan dengan segera kami selamatkan, aku yang lengah tiba- tiba jaketku ditarik si korban. Aku berusaha melepaskan diri dan menjerit- jerit. Si Lia menolongku dengan menaburkan tapioka ke wajahnya. That’s a pity. But her birthday must be happy and funny! Berkali- kali tubuhnya disiram tepung tapioka yang sengak baunya. Si Lina yang tugasnya merekam kejadian perkara pun tak lepas dari jerat balas dendam uput. Dipeluknya Lina dengan kasih sayang, tapi tentu saja Lina menolak karena pasti tubuhnya akan tertempel tapioka pula. Akhirnya senjata tepung kami habis, meskipun aku dan Lina tak ikut menyiram Uput, kami kena getahnya pula. Di penghujung acara, kami tak lupa mengabadikan momen berharga seperti ini untuk di upload ke facebook dan menjadi kenangan manis kami.
    Sudah saatnya, si orang yang berulang tahun dipayah habis- habisan, dan tak boleh lupa, Uput harus mencuci helmku yang amis bau telur!!!! Hahahahaha, aku cinta hari ini, 6 Desember 2010 pukul 13.00-18.00. ~djappitholic tapioka~ Happy Birthday for you my best friend, hanya ini yang bisa kami berikan padamu, tapi inilah tanda cinta kami yang besar untukmu.

    0 comment:

    Post a Comment

    Terima kasih sudah berkujung dan membaca kiriman saya. Kirim balik komentar kalian :)

    rss
    rss


    Copyright © 2010 kid.asya.riu All rights reserved.Powered by Blogger.